Minggu, 18 Oktober 2015

Pancasila=Jantung=Indonesia

Jantung Indonesiaku adalah Pancasila
Hay kawan, bagaimana suasana hati mu hari ini? Aku harap menyenangkan. Layaknya bahasan topik kita pada kesempatan ini. ^-^"
So pasti, kali ini topik kita mengenai Pancasila. Weuih, gemana? Keren engga tuh bahasan yang akan kita bahas?
Munkin sebagian dari kamu ada yang beranggapan bahwa bahasan mengenai pancasila adalah hal yang membosankan dan monoton, karena semenjak dari TK hingga kini... pancasila selalu ada di dalam mata pelajaran mu, dan gurumu pun tak bosan-bosan untuk membahasnya.

Ets, ets... nanti dulu. Kamu bisa bilang kaya gitu karena kamu salah dalam berpresepsi. Inget ya kawan, jangan pernah mengatakan bahwa kamu itu “Udah Tau” terhadap suatu hal atau suatu ilmu, apapun itu. itu merupakan salah satu contoh kata-kata Killer loh, tau apa artinya kata-kata killer? Yap, kata-kata yang membunuh. Kenapa? karena bila kamu mengucapkan kata-kata itu, secara engga langsung diri kamu akan ngeblock pola fikir mu. Sehingga pola fikirmu jadi engga berkembang dan stay disitu-situ ajah.
Inget ya! ilmu pengetahuan akan terus berkembang, begitupun dengan pola fikir manusia. Engga ada ilmu yang stay disitu-situ aja, takdir ilmu adalah berkembang dan terus maju.

Kalau kamu tetep mempertahankan argumen kamu yang menyatakan bahwa kamu “Udah Tau” dan engga perlu tau mengenai hal itu tadi. Artinya kamu gali lubung sendiri sobat. Mengapa? Karena di saat yang lain menganggap dirinya “belum tau”. Walaupun pada kenyataannya dia sudah “Tau", tapi presepsi bahwa dia “Tau” Ia urungkan. Dengan tujuan memperuas pengetahuan yang Ia miliki, otomatis dengan cara ini Ia dapat memelihara ilmu yang sudah ada dan bisa mengembangkan ilmu yang telah ada tadi. Sedangkan kamu? Bila telah memblock dirimu sendiri seperti yang telah dijelaskan tadi, ilmu yang kamu miliki tidak akan pernah berkembang dan skak disitu-situ aja.

Makanya dengan tujuan tersebut kita belajar, memperoleh topik yang sama dengan ilmu yang lebih berkembang. Oke, sekarang langsung aja ya kita mulai yuk belajarnya.

Ayo ayo, baru jam segini. Masih semangat ya, inget Prasetya nya oke... Semangat ^·^


Pancasila? Apa si yang pertama kali ada di benak kalian bila mendengar kata pancasila? Iyap rata-rata pasti kalian bilang dasar negara. Selain itu apa lagi? Burung garuda. Yeap, bener banget. Terus-terus apa lagi? Isinya ada 5. Hahahaha, semuanya benar.... Benar banget.
 Pancasila = dasar negara, garuda, isinya 5.

Gambaran secara keseluruhan memang seperti itu, tapi...
Apa kalian paham dan mengerti betul mengenai pancasila?
Pakai ungkapan deh kita, ungkapannya begini ni "tak kenal maka tak sayang".
Apa kalian sudah merasa mengenal pancasila? Kenal banget apa kenal aja?
Kalau ngakunya kenal banget, coba ceritain sejarahnya pancasila? Kenapa pancasila itu ada? Dan dari mana pancasila berasal? Pancasila itu untuk apa? Kok bisa ya dijadiin dasar negara? Kenapa lambangnya itu burung garuda? Kenapa engga burung-burung yang lainnya aja gitu? Maksud isi dari pancasila itu apa ya? Tuh tuh... Itu baru beberapa pertanyaan, kamu tau jawabannya engga?
Hayo jawab. Hahahaha, ni kalau engga tau jawabnya dan penasaran apa jawabannya. Nampaknya kamu sudah mulai tergolong "keppoan ghost" hahahaha.

Makanya lajut baca, ampe abis ya...
Sebelum masuk ke sejarah pancasila. Kamu tau engga arti dari kata "pancasila" itu apa? Pancasila diambil dari bahasa Sanskerta dimana "panca" artinya lima dan "sila" artinya prinsip/asas. Jadi pancasila adalah 5 asas yang menjadi pedoman berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sudah ada sejak zaman dahulu kala sebelum indonesia merdeka, pancasila sudah hidup dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup yang terus terjaga.
Namun masyarakat pada waktu itu belum kenal dengan yang namanya "pancasila" .  Yang mereka ketahui adalah makna yang terkandung didalam pancasila itu sendiri yang telah mendarah daging dikehidupan mereka. Pancasila hanyalah sebuah istilah atau sebutan. Masyarakat dahulu, terutama masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan Jawa dan sekitarnya biasa menyebut pancasila dengan istilah "Sunda Wiwitan". Sunda wiwitan memiliki arti yang sama dengan pancasila yaitu sebagai pedoman masyarakat.

Seiring dengan berjalannya waktu istilah "Sunda Wiwitan" berubah menjadi "Pancasila". Kok bisa? Ini latar belakangnya ni.  Saat itu negara kita sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan kemerdekaan. Para pimpinan bangsa menyadari bentul bahwa suatu negara tidak akan dapat berdiri tanpa adanya dasar negara. Oleh sebab itu terbentuklah BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dibentuk pada tanggal 1 maret 1945.

BPUPKI mengadakan sidang yang berlangsung dari tanggal 29 mei s/d 1 juni 1945, dengan topik dasar negara.
Dalam sidang ini terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan oleh 2 tokoh ternama yaitu Muhammad Yamin dan Ir.Soekarno.

Pada sidang BPUPKI tersebut Muhammad Yamin mengemukakan argumennya secara lisan mengenai dasar negara, yaitu:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Peri kesejahteraan rakyat
Beliau menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang diIndonesia.

Dan Ir.Soekarno mengemukakan argumennya mengenai dasar negara yang beliau sebut sebagai "pancasila" di dalam pidatonya, yang isinya:
1. Nasionalisme ( Kebangsaan Indonesia )
2. Internasionalisme ( Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat
4. Kesejahteraan
5. Ketuhanan
Tetapi beliau belum puas dengan kelima sila yang Ia kemukakan tersebut dan akhirnya beliau memeras ke lima sila tersebut menjadi Trisila yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Kepuasannya pun masih belum terpenuhi, hingga akhirnya beliau memeras sila yang telah ada tadi menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.

Jadi istilah pancasila berasal dari ungkapan yang dikemukakan oleh Ir.Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 juni 1945, pada tanggal ini juga diperingati sebagai hari lahirnya pancasila.

Dengan berfikir secara berulang dan  mempertimbangkan banyak hal, akhirnya para petinggi negara berhasil merumuskan dasar negara Indonesia yang disebut dengan pancasila. Pancasila dijadikan dasar negara Indonesia karena apa yang terkadung didalamnya sesuai dengan nilai dan norma yang ada pada masyarakat indonesia dan sesuai dengan karakteristik dan kepribadian bangsa ini.

Pancasila adalah jatung bangsa Indonesia, karena tanpa adanya pancasila negara ini takkan bisa berdiri tegap hingga sekarang, pancasila merupakan fondasi fundamental bangsa Indonesia karena tanpanya Indonesia takkan bisa menjalankan semua roda yang ada, pancasila adalah petunjuk. Pentujuk dari semua hukum, nilai dan norma yang berlaku hingga kini. Ibarat tubuh pancasila adalah jatung? Mengapa karena tanpa adanya jantung, tubuh itu akan mati. Jatung adalah penentu hidup atau matinya tubuh. Jantung adalah organ yang paling fatal (organ yang paling penting dan sangat dibutuhkan) . Tanpa adanya jantung yang berdetak maka tak ada satupun sistem pendukung kehidupan yang akan berjalan pada tubuh ini.
Begitu juga dengan pancasila, tanpa adanya nilai-nilai dari pancasila yang benar-benar mendarah daging pada diri kita. Negara ini akan hancur dan musnah (mati).

Lanjut yuk, sekarang kita ke lambang dari pancasila sila itu sendiri yaitu burung garuda. Kita jawab ni sekarang, menganai kenapa lambang negara kita adalah burung garuda dan bukan burung-burung yang lainnya.


Oke, burung garuda telah terkenal dari zaman mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia terutama dalam kisah pewayangan,


Kisah burung garuda ini muncul dan berkembang didaerah kepulauan Jawa dan Bali.


Burung garuda merupakan raja dari segala burung yang ada. Burung yang sangat kuat, gagah perkasa, tangguh, berani, setia dan disiplin.
Pada kisah yang terlukis dalam sejarah pewayangan. Burung garuda merupakan kendaraan bagi Dewa Wisnu, sehingga Ia menuruni beberapa sifat yang dimiliki oleh Dewa Wisnu. Keren ya?

Dan disini aku akan bagi Sekilas filosofi dari burung garuda, diantaranya:
* burung garuda, menggambarkan Indonesia adalah bangsa yang "Besar" dan "Kuat".
* posisi mulia garuda yang tegap dengan kepala menoleh ke kanan, menggambarkan bangsa Indonesia yang berani, siap dan tangguh. Serta kepala yang menoleh kekanan karena arah yang baik atau untuk memulai suatu hal yang baik identik dengan arah kanan atau dimulai dari kanan.
* warna emas menggambarkan keagungan dan kejayaan.
* paruh, sayap, ekor dan cakar menggambarkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
* jumlah helai bulu pada garuda, menggambarkan hari proklamasi kemerdekaan yaitu 17 agustus 1945. Dimana:
~ 17 helai bulu yang berada di masing-masing sayap
~ 8 helai bulu pada ekor
~ 19 helai bulu yang teletak dibawah prisai/ pada pangkal ekor
~ 45 helai bulu yang terdapat pada leher.

Lambang dari burung garuda sendiri diusung oleh Sultan Hamid II.
Dan pemakaian lambang tersebut diresmikan pada tanggal 11 februari 1950 pada sidang kabinet RIS.

Sebelum diresmikan sebagai lambang negara republik Indonesia, lambang burung garuda ini sempat mengalami beberapa pergantian maupun penambahan dari bentuk burung garuda itu sendiri.

Dan pada tanggal 15 februari 1950, untuk pertama kalinya Ir.Soekarno memperkenalkan lambang burung garuda pada khalayak umum di hotel Des Indes Jakarta.

Tuh kan keren banget lambang negara kita, udah tau kan sekarang kenapa lambang negara kita adalah burung garuda dan dan bukan burung-burung yang lainnya. Hahahah, oh iya... Asal kalian tau, sangking luar biasanya burung garuda ternyata negara Thailand juga menggunakan burung garuda sebagai lambang negara mereka loh. Beuh... Mengagumkan banget ya?

Nah, sekarang kawan udah lebih tahu kan mengenai pancasila. Kalau baca blog ini sambil dipahami betul, aku yakin kawan engga hanya sekedar kenal aja dengan yang namanya pancasila . Tapi, jadi beneran kenal sama yang namanya pancasila.

Latar belakang, sejarah, filosofi, alasan, semuanya kayaknya udah. Saatnya aku pamit ni kawan, aku harap ilmu yang ku lukis di blog ini bisa bermanfaat untuk mu. Sampai jumpa di blog ku yang lainnya, tetep semangat dan cinta pada negeri mu ini ya...
Karena...
(Pancasila adalah jati diriku), bye bye ^-^"

Sumber:
- Winarno, S.PD, M.Sin, Pradigma Baru:pendidikan kewarganegaraan.Bumi Aksara.Jakarta:2007
- Saafroedin Bahar(ed)1992, Risalah sidang BPUPKI-PPKI 29 mei 1945-19 agustus 1945. Edisi 2. Jakarta:SetNegri.
- www.pancasila.wikipedia.com
- www.googleweblight.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar